Slot Iklan Header

Ukuran direkomendasikan: 728x90 atau 970x90

Slot Iklan Atas Konten

Ukuran direkomendasikan: Responsif
 Memilukan! Jenazah di Asahan Ditandu dengan Sarung di Jalan Berlumpur, Akses Sei Sembilang-Labura Terabaikan Selama Bertahun-tahun
labura

Memilukan! Jenazah di Asahan Ditandu dengan Sarung di Jalan Berlumpur, Akses Sei Sembilang-Labura Terabaikan Selama Bertahun-tahun

Slot Iklan Atas Artikel

Untuk mengedit, cari komentar ini di Edit HTML.


ASAHAN – Sebuah video viral di media sosial kembali menyingkap ironi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Peristiwa memilukan terjadi di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, pada Kamis, 23 Oktober 2025, di mana warga terpaksa menggotong jenazah menggunakan tandu darurat berupa sarung yang diikatkan pada bambu, melintasi jalan berlumpur yang nyaris tak bisa dilalui kendaraan.


Jenazah yang diangkut dengan cara tradisional ini adalah almarhum Syamajid (29). Kerusakan parah pada akses utama membuat mobil ambulans hanya mampu mencapai Dusun III. Selebihnya, perjalanan menuju rumah duka harus dilanjutkan dengan dipikul oleh warga.


“Ambulans hanya sampai Dusun III, kemudian dilanjutkan dengan tandu tradisional,” konfirmasi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Asahan, Jutawan Sinaga, pada Jumat (24/10).


Tarik Ulur Kewenangan Jalan Provinsi dan Kabupaten


Insiden ini bukan kali pertama terjadi dan menyoroti kerusakan jalan yang sudah berlangsung lama. Kadis Kominfo Asahan menjelaskan bahwa ruas jalan ini memiliki dualisme kewenangan, yang menjadi biang keladi lambatnya penanganan:


Kewenangan Kabupaten: Sepanjang 2,5 kilometer.


Kewenangan Provinsi Sumatera Utara: Sekitar 40 kilometer, yang merupakan jalur penghubung penting antara Sei Kepayang dan Labuhanbatu Utara.


Pemkab Asahan mengklaim telah berulang kali mengajukan perbaikan ke Pemerintah Provinsi sejak tahun 2021. Namun, upaya tersebut nihil. Bahkan, usulan perbaikan jalan ini disebut-sebut sempat masuk dalam program pembangunan jalan provinsi senilai Rp2,7 triliun pada masa Gubernur Edy Rahmayadi, tetapi "tidak terealisasi," tambah Jutawan.


Janji Anggaran di Tengah Ujian Kesabaran Warga


Meskipun demikian, Pemkab Asahan menegaskan telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan, termasuk peningkatan jalur dari Dusun VII menuju Dusun III, yang akan direalisasikan melalui P.APBD 2025 dan APBD 2026.


“Anggaran pembangunan sudah disiapkan. Kami meminta warga bersabar,” ujar Jutawan.


Namun, di lokasi kejadian, kesabaran warga tampak benar-benar diuji. Video yang beredar menjadi bukti nyata betapa krusialnya jalan ini sebagai urat nadi kehidupan, yang kini ironisnya menjadi simbol keterlambatan pembangunan dalam menjangkau pelosok daerah. Peristiwa pengangkutan jenazah di tengah lumpur ini memperkuat tuntutan mendesak warga agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera merealisasikan perbaikan di ruas jalan kewenangan mereka, yang telah menjadi mimpi buruk bagi masyarakat setempat selama bertahun-tahun.

Penulis redaksi 🖋️

Bagikan Artikel Ini:

Slot Iklan Bawah Artikel

Untuk mengedit, cari komentar ini di Edit HTML.

Slot Iklan Bawah Konten

Ukuran direkomendasikan: Responsif