SIMALUNGUN, klicktoday – Program bimbingan teknis (Bimtek) Koperasi Merah Putih di Kabupaten Simalungun menuai sorotan tajam dan kecaman publik. Kegiatan yang disebut-sebut menelan anggaran fantastis, mencapai Rp10 juta per nagori, itu dinilai janggal, boros, dan diduga keras hanya sebatas proyek seremonial yang sarat kepentingan.
Warga mempertanyakan dampak nyata dari program tersebut. Alih-alih memberdayakan ekonomi, kegiatan ini dituding tidak jelas manfaatnya dan tidak transparan dalam pengelolaan anggaran.
"Kami heran, katanya ada bimtek koperasi, tapi kami tak tahu bentuk kegiatannya seperti apa. Kalau memang anggarannya sampai sepuluh juta per nagori, seharusnya ada bukti nyata di lapangan. Ini malah seperti kegiatan siluman," ujar seorang warga Simalungun yang meminta namanya dirahasiakan, Rabu (22/10/2025).
Kecurigaan publik semakin menguat setelah muncul informasi bahwa tim Koperasi Merah Putih dari setiap kelurahan/nagori diduga justru tidak diikutsertakan dalam bimtek tersebut.
"Ini aneh. Yang seharusnya jadi peserta inti malah tidak ikut. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan kuat bahwa program tersebut hanya dijadikan alat proyek untuk menguntungkan segelintir pihak, sementara masyarakat dibiarkan menjadi penonton," tambah sumber tersebut.
Publik juga menyoroti lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah. Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Simalungun dinilai telah gagal menjalankan fungsi kontrol dan transparansi atas penggunaan anggaran yang diduga mencapai ratusan juta rupiah tersebut.
"Kalau benar sepuluh juta per nagori, kalikan saja ada berapa nagori di Simalungun. Ini uang rakyat yang dipakai. Tapi apa hasilnya? Tidak ada yang bisa dirasakan masyarakat. Pemerintah jangan diam, ini harus diselidiki," tegas seorang tokoh pemuda di Simalungun.
Masyarakat mendesak Inspektorat Kabupaten Simalungun segera melakukan audit menyeluruh terhadap pelaksanaan dan anggaran bimtek tersebut. Mereka juga meminta agar aparat penegak hukum (APH) menelusuri dugaan penyalahgunaan anggaran yang berpotensi merugikan keuangan daerah.
Upaya Konfirmasi Belum Berhasil
Hingga berita ini diturunkan, awak media [Nama Media Anda] masih berupaya keras mendapatkan konfirmasi resmi dari pihak penyelenggara Bimtek Koperasi Merah Putih.
Upaya konfirmasi juga telah dilayangkan kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Simalungun [Sebutkan Nama Kadis jika ada] untuk meminta penjelasan terkait mekanisme, tujuan, dan rincian penggunaan anggaran fantastis tersebut. Namun, hingga kini belum ada tanggapan yang diperoleh.
Publik kini menanti transparansi penuh atas program yang seharusnya menjadi wadah pemberdayaan ekonomi rakyat, namun kini justru dicap sebagai proyek “bimtek akal-akalan” yang diduga hanya memperkaya pihak tertentu.
(Tim)
